Bahasa R Part#6 - Penggunaan Struktur Data Matrix & Array di R
Penggunaan Struktur Data Matrix & Array
Penggunaan Struktur Data Matrix & Array di R pada pengolahan data menggunakan Bahasa R antara lain Vector, Matrix, Array, List, Data Frame dan Factor. Sebelumnya sudah dibahas tentang Vector. Pada tutorial hari ini pokok bahasannya adalah Matrix dan Array.
Data Structure – Matrix
Matrix merupakan suatu Vektor multidimensi (multidimensional vectors)
yang memiliki atribut tambahan (two additional attributes), yaitu jumlah
baris dan jumlah kolom nya. Dalam Bahasa R disebut juga dengan Array dua dimensi (two-dimensional array). Untuk membuat matrix menggunakan fungsi matrix().
Matrix dalam Bahasa R dapat digunakan untuk analisis dalam bentuk fungsi-fungsi statistik. Bentuk matrix juga banyak digunakan pada operasi fungsi built-in untuk aljabar linear.
Aturan penulisan:
namaVector<- matrix(data, nrow=r, ncol=c, byrow=FALSE, dimnames=list (char_vector_rownames, char_vector_colnames)) Keterangan:
- namaVector<-, merupakan nama sebuah vector untuk matrix.
- data, merupakan isi dari matrix.
- nrow, jumlah baris.
- ncol, jumlah kolom.
- byrow, bila nilainya FALSE maka matrix diisi berdasarkan kolom, sebaliknya matrix akan diisi berdasarkan row.
- dimnames, berfungsi untuk menentukan judul nama kolom dan baris.
Pengoperasian Terhadap Matrix
1. Pembuatan Matrix:
2. Mengakses Elemen Matrix
Untuk dapat mengakses elemen matrix dapat menggunakan simbol tanda kurung [ ] dengan mengacu pada elemen baris(n) dan kolom(n).
Contoh penulisan: M[1,2]
Huruf M merupakan nama vector dari matrix, sedangkan angka kesatu [1] menentukan posisi baris, dan angka kedua [2] menentukan posisi kolom.
Kasus:
Diketahui sebuah matrix dengan nama m1 yang memiliki eleman, sbb::matrix(c (10,20,30,40),2,2,T).
Cari atau akseslah posisi matrix untuk:
:m1[1,2], m1[2,2], m1[2,1], m1[2,], dan m1[,2]
Untuk menambah nilai elemen baris dan kolom pada sebuah matrix dapat meggunakan masing-masing fungsi rbind() dan fungsi cbind().
Kasus:Misalkan diketahui sebuah matrix dengan nama x, sbb:
x<- matrix(c(10,20,30,40),2,2,T)
:tambahkan nilai elemen baris (50,60) dan diberikan nama x2
:tambahkan nilai elemen kolom (70,60) dan diberikan nama x3
Solusi:
4. Menghapus Baris dan Kolom Matrix
Untuk menghapus baris dan kolom pada sebuah matrix dapat menggunakan fungsi c().
Kasus:
Diketahui sebuah matrix x<- matrix(c(10,20,30,40,50,60,70,80,90),3,3,T)
:hapus baris ke-2 dan kolom ke-2 pada matrix x
Solusi:
6. Menentukan Panjang | Jumlah Matrix
7. Mengisi dan Mengganti Nilai Elemen Matrix
5. Memeriksa Nilai Elemen Matrix
Untuk mengetahui elemen tertentu dalam sebuah matrix, dapat menggunakan operator %in%:
Kasus:
Diketahui matrix Mata Kuliah(mk), sbb:
mk<- matrix(c("Agama", "Matematika", "Bahasa Inggris", "Bahasa Indonesia", "L-TIK","AKP"), nrow = 3, ncol = 2)
:periksa apakah Mata Kuliah Matematika ada?
:periksa apakah Mata Kuliah Bahasa Inggris ada?
"Bahasa" %in%
Solusi:
6. Menentukan Panjang | Jumlah Matrix
Untuk mengetahui Panjang Matrix menggunakan fungsi length(), sbb:
Kasus:
Diketahui matrix Mata Kuliah(mk), sbb:
mk<- matrix(c("Agama", "Matematika", "Bahasa Inggris", "Bahasa Indonesia", "L-TIK","AKP"), nrow = 3, ncol = 2)
:tentukan panjang atau jumlah pada matrix mk
Solusi:
7. Mengisi dan Mengganti Nilai Elemen Matrix
Misalkan sebuah perintah dalam R, m<- matrix(nrow=3, ncol=2) yang artinya, akan membentuk sebuah matrix dengan nama m(matriks), dengan jumlah baris sebanyak 3 dan jumlah kolom sebanyak 2 dengan nilai elemen dari matrix m adalah NA (not available) atau tidak tersedia nilai.
Kasus:
Diketahui sebuah matrix dengan nama m2 yang memiliki eleman, sbb::baris(nrow=3) dan kolom(ncol=2).
Isilah elemen-elemen matrix untuk:
:m2[1,1]<- 10, m2[2,1]<- 20,m2[3,1]<- 30,m2[1,2]<- 40, m2[2,2]<- 50,
m2[3,2]<- 60
Gantilah elemen-elemen matrix menjadi:
:m2[1,1]<- 1, m2[2,1]<- 2,m2[3,1]<- 3,m2[1,2]<- 4, m2[2,2]<- 5,
m2[3,2]<- 6
Solusi: untuk mengisi
Solusi: untuk mengganti
8. Pengoperasian Aritmatika pada Matrix
Operasi aritmatika di Bahasa R tidak berbeda dengan bahasa pemrograman yang lainnya seperti; Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian, Pembagian dan Sisa Pembagian.
Kasus:
Diketahui dua buah matriks m1 dan m2, masing-masing memiliki elemen, sbb:
m1<- matrix(c(10,20,30,40),2,2,T)
m2<- matrix(c(15,20,25,30),2,2,T)
Operasi Penjumlahan (+):Operasi Pengurangan (-):
Operasi Perkalian (x):
Operasi Pembagian (/):
Operasi Sisa Pembagian (%%):
Data Structure – Array
Array merupakan data structure bertipe numerik dengan karakteristik seperti matrix bedanya array dapat memiliki lebih dari dua dimensi. Untuk membuat array menggunakan fungsi array() sedangkan untuk menentukan dimensi menggunakan parameter dim. Dimensi yang dapat digunakan adalah: N x N x N, N x N x N x N, dan seterusnya.
Aturan penulisan:
Keterangan:
- namaVector<-, merupakan nama sebuah vector untuk array.
- data, merupakan isi dari array.
- dim, berfungsi untuk menentukan dimensi(ukuran) dari array.
Pembuatan Array
Kasus1: buat array 1:30 dengan nama arr untuk ukuran 3x3x3.
Solusi:
:arr = array(1:30, dim=c(3,3,3))
Cara Akses Elemen Array
Untuk mengakses elemen array dapat mengacu pada posisi indeks, menggunakan tanda kurung [ ]
Kasus1: tampilkan nilai elemen array pada posisi(2:2:2)
Solusi:
:arr[2,2,2]
artinya:mengakses baris ke-2, kolom-2 pada array ke-2
masing-masing untuk judul baris akan tampil Baris1 sd Baris4
dan judul Kolom akan tampil Kolom1 sd Kolom3.
Solusi:
:arr<- array(1:30, dim=c(3,3,3))
Penutup
Sekian pembahasan tutorial tentang struktur data (data structure) yaitu Matrix dan Array. Selanjutnya akan dibahas List, Data Frame dan Factor. Sekian semoga bermanfaat. Salam🙏
Posting Komentar untuk "Bahasa R Part#6 - Penggunaan Struktur Data Matrix & Array di R"
Silahkan berikan masukan / komentar yang sopan untuk penyempurnaan
Posting Komentar